Mimpi Buruk Bisa Karena Tinggi-Rendahnya Gula Darah   
Journal of The Mind and Body mengutip hasil studi yang mencoba menentukan hubungan antara makan sebelum tidur dan mimpi yang dialami.

Studi menunjukkan bahwa makan gula secara berlebihan sebelum tidur dapat meningkatkan aktivitas gelombang otak. Aktivitas yang tinggi dapat meningkatkan kejelasan mimpi termasuk membuat orang mengalami mimpi buruk.

Selain gula, masih ada bahan kimia lainnya yang dapat mempengaruhi mimpi. Sebagai contoh, koyo nikotin kadang-kadang dikemas dengan peringatan yang menyatakan dapat menyebabkan mimpi "nyata" atau tidak biasa.

Selain terlalu banyak makan gula, ternyata gula darah rendah juga dapat mempengaruhi mimpi. Tingkat gula darah anak juga dapat mempengaruhi mimpinya.

Bila kadar gula darah menjadi rendah (hipoglikemia) saat tidur, beberapa orang anak akan mengalami gejala mengalami mimpi buruk. Hal ini biasanya terjadi pada anak yang menderita diabetes.

Beberapa tanda dan gejala hipoglikemia pada anak diabetes misalnya sering mimpi buruk, keringat, kelelahan saat bangun tidur, pusing, kebingungan, kesulitan berbicara, kecemasan, perubahan kepribadian dan berperilaku aneh, yang seringkali terjadi di pagi hari dan biasanya di sebut "morning effects".