Sejarah Kelam 7 Orang Paus
Mulai dari kasus gundik dan memiliki anak tidak sah sampai mengikuti pesta dansa dan melakukan pemufakatan jahat, ternyata Vatikan menyimpan sejarah yang kelam. Memang benar bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Berikut adalah 7 orang Paus yang korup dan berbuat di luar kesuciannya :7. Paus Clement VII (Paus 1523-1534)
Clement VII (Portrait by Sebastiano del Piombo, c. 1531)
Clement seringkali mengubah pandangan politiknya mengikuti siapa yang paling kuat dan kaya di setiap waktu. Sebagai hasil ketidak setiannya, seorang pengritiknya, Charles V menyamankan Clement dengan seorang gembala yang telah melarikan diri umatnya dan kembali sebagai serigala, menurut “The Pontificate of Clement VII: History, Politics, Culture” (Ashgate Publishing, Ltd., 2005)
6. Paus Leo X (1513-1521)
Cardinal Giovanni de’ Medici/Pope Leo X (en.wikipedia.org)
Leo X secara tegas menentang Protestant Reformation, yang diilhami oleh argumen Martin Luther terhadap metode amoral gereja untuk mendapatkan dana berdasarkan ketakutan masyarakat berupa ancaman tidak masuk ke surga.
5. Paus Julius II (1503-1513)
Julius II (en.wikipedia.org)
Meskipun Julius II adalah penggemar seni dan kolektor patung kuno, tapi tidak percaya pada pepatah atau seni yang baik. Julius II memaksa Michelangelo untuk menyelesaikanSistine Chapel sebelum ia siap untuk melakukannya, menurut buku “The Western Heritage” (Prentice Hall, 2000).
Michelangelo tidak pernah sempat menyelesaikan makam Paus Julius II walaupun telah meninggal, menurut “Christianity: the First Two Thousand Years” (Continuum International Publishing Group, 1997).
4. Paus Alexander VI (1492-1503)
Pope Alexander VI (en.wikipedia.org)
Gaya hidupnya yang hedonistik sangatlah memalukan. Bahkan pada saat kejahatan dan kekerasan marak di jalan-jalan di Roma, Paus malah menyibukkan diri dengan menghadiri pementasan drama komedi, perjamuan mewah, melakukan penyamaran dan pesta dansa. Semua aktifitasnya tersebut dibayar dengan dana gereja, menurut buku “The Borgia Pope” ( Kessinger Publishing, 2006). Sebagai reaksi atas gaya hidupnya yang playboy, menurut rumor yang mulai muncul ke permukaan bahwa Alexander VI sering mengatur pesta seks.
3. Paus Benediktus IX (1032 dan 1048)
Pope Benedict IX (en.wikipedia.org)
Bahkan Paus Viktor III menulis dalam bukunya “The Spirit” tentang Benediktus IX, yang dikatakannya sebagai paus yang begitu keji, busuk dan reputasinya buruk sekali karena terlibat dalam kasus pembunuhan, perkosaan dan tindakan amoral lainnya.
Saint Peter Damian juga mengatakan hal yang sama tentang Benediktus IX dan menyebut Benekditus IX sebagai “amoralis yang suka berpesta” dan “setan dari neraka yang menyamar sebagai imam”. Dalam tindakan terakhirnya sebagai paus yang korup, Benediktus IX memutuskan untuk menjual gelarnya yang kudus senilai 1.500 pon (680 kilogram) emas sebagai mahar pernikahannya.
2. Paus Yohanes XII (955-964)
Pope John XII (en.wikipedia.org)
“Patrologia Latina,” kumpulan tulisan-tulisan para pemimpin gereja yang berisi daftar kesalahan yang dilakukan oleh John XII, termasuk dianggap setan, membunuh dan melakukan mutilasi pada orang, melakukan pembakaran dan berjudi. Menurut “A History of the Church in the Middle Ages” (Psychology Press, 2002), para pemimpin gereja juga mengklaim bahwa John XII telah mengubah istana kepausan menjadi sebuah rumah bordil dengan melakukan perzinahan terhadap banyak perempuan, termasuk dua janda dan keponakannya sendiri serta pacar ayahnya dalam waktu yang lama.
John XII menjadi paus selama 9 tahun dan meninggal akibat stroke. Konon meninggal di tempat tidur dengan seorang wanita yang sudah menikah, menurut buku “A History of the Church in the Middle Ages“
1. Paus Stefanus VI (896-897)
Stephen VI (en.wikipedia.org)
Stephen mengatur jalannya pengadilan dan memerintahkan mayat Formosus yang telah dikubur selama sembilan bulan untuk digali. Kemudian Stephen melucuti jubah kepausan suci dan takhta di kepala mayat Formosus. Selanjutnya Stephen mengenakan jubah dan meletakkan takhta tersebut ke atas kepalanya sambil mengucapkan mengucap sumpah atas nama almarhum agar tidak bisa diadili.
Selanjutnya Stephen VI menghilangkan mayat Formosus dengan membuangnya ke pemakaman umum. Segera setelah itu, terjadilah gempa di Roma yang menghancurkan basilika kepausan. Kerusakan gempa itu adalah tanda dari Tuhan untuk menghukum perbuatan Stephen.
Menurut A History of the Church in the Middle Ages , setelah gempa tersebut terjadilah kerusuhan yang dilakukan oleh pendukung Formosus dan berhasil menggulingkan kekuasaan Paus Stephen VI. Stephen VI ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara bawah tanah. Di dalam penjara itulah Stephen VI meninggal dunia akibat dicekik oleh penghuni penjara.
Selanjutnya mayat Formosus digali kembali dan dimakamkan di Rover Tiber dengan upacara keagamaan yang sewajarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar