Melihat Watak Wanita dari “Anu”-nya
Dalam halnya dengan yang pertama dikatakan demikian:
Wanita yang mempunyai rambut tumbuh ke atas, yang
bhaganya berdaging dan padat, meskipun dia terlahir dalam keluarga
golongan rendah, tapi dia akan menjadi istri raja (maksudnya penguasa
atau pimpinan).
Jika bhaganya berbentuk seperti daun peepal,
menonjol seperti punggung kepiting, dan tanpa puncak atau kepala
ditambah bhaganya mempunyai kilau bulan purnama, berdaging dan
menyerupai pantat kendi (menonjol dan sedikit cembung), maka wanita
seperti ini akan memberikan kenikmatan di tempat tidur.
Dalam hal kedua:
Jika bhaga yang tertutup membran berbentuk bunga
tila atau menyerupai kuku kuda: kedua tipe tersebut akan mengarah pada
kemiskinan dan wanita yang mempunyai bhaga seperti itu akan melewatkan
hidupnya melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar.
Jika bhaga berbentuk ulookhala (berbentuk lesung besar untuk menumbuk padi atau gandum), maka wanita tersebut akan menderita.
Jika mulut bhaga lebar dan menganga, maka dia akan mengalami kematian awal.
Bhaga yang jelek tanpa banyak daging dan rambut
seperti rambut kuda atau rambut gajah, menandakan watak yang jelek,
kemiskinan, dan ketidakberuntungan.
Sumber lain mengatakan demikian:
Bhaga yang tertutup kulit atau dilindungi kulit harus berukuran besar dan berbentuk daun peepal.
Wanita yang mempunyai bhaga seperti punggung
kepiting atau lengan gajah merupakan pertanda baik. Jika yang menonjol
adalah sisi kiri, maka dia akan mempunyai lebih banyak anak perempuan.
Tetapi jika yang menonjol adalah sisi kanan, maka dia akan mempunyai
lebih banyak anak laki-laki.
Bhaga harus mempunyai rambut halus seperti rambut
tikus. Wanita yang mempunyai rambut tebal dan kasar seperti rambut
gajah, tidak mempunyai keberuntungan yang bagus.
Bhaga harus berbentuk seperti daun teratai atau peepal. Jika bhaga datar, maka tidak menguntungkan.
Bhaga yang terlindungi atau tertutup oleh membran
harus padat dan bhaganasa (membran tipis di antara labia majora) tidak
boleh terlihat.
Jika bhaga seperti kuku rusa atau seperti chulli
(tungku India berbentuk seperti huruf U) atau seperti panci dengan mulut
yang terbuka lebar dengan bhaganasa yang terlihat, maka ini adalah
pertanda yang tidak baik atau tidak menguntungkan dan dia akan
menghabiskan hidupnya untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah
tangga.
Wanita yang mempunyai bhaga dengan putaran di dalamnya yang menyerupai keong, tidak dapat dibuahi atau mandul.
Jika bhaga berwarna seperti bambu atau rotan (tidak
sepenuhnya berwarna merah) atau tidak simetris, melengkung, sangat
lemas atau lentur, panjang atau besar atau jika bhaganasa sangat besar
dan menonjol, maka ini pertanda yang sangat tidak menguntungkan.
Bhaga yang baik harus tumbuh seperti daun peepal dan rambutnya tumbuh searah jarum jam.
Jika ada gumpalan rambut, maka wanita tersebut beruntung dalam hal mempunyai anak laki-laki, kemakmuran, dan lumbung.
Ciri-ciri bhaga yang bagus: bentuknya menyerupai
daun peepal, menonjol atau cembung seperti punggung kepiting atau lengan
gajah, berambut halus, dan besar.
Yang tidak bagus: keras, berambut tebal dan kasar, dan kering (tidak berdaging).
Ciri-ciri yang bagus juga demikian: berawarna
seperti teratai dan mempunyai bhaganasa yang kecil, terbenam dengan baik
dan tidak terlihat.
Sebaliknya yang tidak bagus: bhaganasa yang besar dan menonjol keluar, memerlukan fleksibilitas, dan menganga lebar.
Nih, masih ada lagi dari sumber kuno lain:
Ada tujuh atribut yang katanya menambah kenikmatan
di tempat tidur, yaitu bhaga harus bersih, sangat hangat, padat, bagian
luarnya lembut, bagian dalamnya kasar seperti lidah sapi, tertutup atau
menangkup, dan mengeluarkan bau yang harum.
Bhaga yang bagus: mempunyai gumpalan rambut yang
berada di sebelah kiri, gumpalan atau putaran rambut sesuai dengan arah
jarum jam.
Bhaga yang peot menandakan kejandaan.
Jika tidak ada rambut sama sekali, sangat dipuji
kitab-kitab kuno India (Apa maksudnya ya, padahal menurut bangsa
Tiongkok, kalau “gundul” kurang bernafsu dan kurang tahan penyakit).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar