太监 Taijian : Kasim Sepanjang Sejarah
Thaikam atau dalam bahasa Indonesia disebut Kasim. Di masa lampau , kasim memiliki beberapa sebutan misalnya huanguan 宦官,Siren 寺人,yanren 阉人, yanguan 阉官, huanzhe 宦者, zhongguan 中官, neiguan 内官, neichen 内臣, neishi 内侍, neijian 内监 dan lain lain-yang merupakan laki-laki yang telah dikebiri alat kelaminnya pada jaman Tiongkok kuno. Mereka merupakan pejabat untuk mengurus segala hal yang berurusan dengan kaisar, dan juga hougong后宫 yakni istana tempat permasuri , para harem kaisar, putri kaisar dan keluarganya.
|
Menurut catatan sejarah pada jaman proto-Qin dan Han barat, yang menjadi Huanguan bukan sepenuhnya adalah orang yang dikebiri (kasim). Barulah pada jaman Dinasti Han Timur, para huanguan harus dikebiri semuanya (dalam catatan sejarah Hou Han, huanzhe lie zhuan xu atau catatan tentang kasim), dikarenakan dalam istana ada permaisuri, selir, putri kaisar dan juga dayang istana. Yang mana wanita dalam istana lebih banyak sehingga para pelayan laki-laki tidak diperbolehkan keluar masuk. Dikhawatirkan dan berisiko tinggi mereka akan melakuikan hal-hal tidak terpuji yang akan merusak nama baik istana. Maka digunakanlah kasim atau huanguan tersebut.
Peran Dan Jumlah Kasim
Contoh awal dari penciptaan kasim adalah peperangan. Musuh yang dikalahkan bisa dikebiri sebagai hukuman atau pembalasan dendam , dan juga adanya anggapan bahwa pria yang sudah dikebiri akan lebih mudah dikontrol. Mengebiri satu tawanan adalah salah salah satu symbol supremasi militer dan naiknya prestise sang penakluk. Dalam sejarah Tiongkok, kasim sudah hadir sejak Dinasti Shang . Kemudian kasim selalu ada dalam setiap dinasti mulai dari informasi yang berasal dari kitab Zhouli yang mengandung catatan sejarah pertama mengenai sistem kasim, sampai dinasti terakhir Tiongkok yaitu Dinasti Qing . Menurut Zhouli , kaisar memiliki satu ratu , tiga madam , sembilan selir , duapuluh tujuh consort dan 81 wanita istana. Setiap wanita ini dikawal oleh kasim.
Dalam Zhouli 周礼 , Zhou Gong menggambarkan proses pengebirian sebagai salah satu hukuman berat disamping pemenggalan kepala dan amputasi. Tawanan yang dikebiri menjadi pelayan istana. Menurut peninggalan tulisan dari masa Dinasti Shang , Oracle Bone Inscription atau Jiaguwen 甲骨文 , Raja Wuding tertarik untuk menjadikan tawanan “barbarian” dari Barat atau disebut qiangren , untuk dijadikan kasim.
Ada dua tipe kasim : yang dipaksa atau dihukum untuk dikebiri dan yang dengan sukarela dikebiri . Sejarahwan termashur , Sima Qian 司马迁 [? - 86 SM] termasuk yang dihukum untuk dikebiri. Orang biasa yang ingin menjadi kasim persyaratan pertama kali adalah memotong alat kelaminnya atau dikebiri. Pemotongan alat kelamin ini disebut jingshen 净身 penyucian diri. Proses ini membuat mereka menjadi manusia cacat yang kurang lengkap anggota tubuh mereka. Bagi kasim yang sejatinya telah dikebiri dari sejak kecil sebelum akil balik, tidak akan tumbuh kumis dan janggut setelah besar nanti. Suaranya akan melengking seperti perempuan [untuk ukuran jaman sekarang mirip dengan banci]. Dalam sejarah Tiongkok yang sangat panjang ini, kasim atau taikam ini tidak hanya mengurus hal-hal rumah tangga kerajaan saja, tetapi juga terlibat didalam pergolakan dan pertentangan politik istana maupun dinasti. Naiknya pengaruh kasim di masa Dinasti Ming membawa dampak ketidakstabilan politik . Sebelum Minguo [Republik] berdiri , berbagai dinasti seperti Dinasti Han, Dinasti Tang dan Dinasti Ming runtuh dengan adanya “kontribusi” atau campur-tangan dari para kasim. . Dalam studi mengenai pemberontakan yang meluas di awal abad 16 , Robinson mengamati bahwa rivalitas politik diantara kasim istana menciptakan kondisi menuju pemberontakan yang meluas.
Sejarah mencatat, Dinasti Ming memiliki jumlah kasim yang terbanyak sepanjang sejarah dengan mencapai 100 ribu kasim dan melahirkan juga beberapa kasim bereputasi buruk dalam sejarah Dinasti Ming seperti Wang Zhen , Wang Zhi , Liu Jin dan Wei Zhongxian.Sedangkan pada masa Dinasti Qing jumlah kasim turun drastis berkisar 9 ribu kasim. Pada masa pemerintahan Kaisar Kangxi [1661-1722 M] , jumlah kasim diperkirakan sekitar 400-500 kasim . Dimasa pemerintahan Tongzhi dan Guangxu , jumlah kasim diperkirakan berjumlah 2000 personil. Pada masa Republik , Puyi alias Kaisar Xuantong sempat diijinkan untuk menetap di Istana Zijin , Kota Terlarang dengan sejumlah kasim. Jendral Feng Yuxian memaksa Puyi untuk meninggalkan istana. Jumlah kasim yang tersisa dimasa Republik pada hari bersejarah itu adalah 470 kasim. Kasim terakhir Tiongkok adalah Sun Yaoting 孙耀庭 [1902-1996 ]. Sun adalah kasim paling tidak beruntung . Dia dikebiri pada usia delapan tahun , hanya sebulan sebelum tumbangnya Dinasti Qing.
Di masa Dinasti Qing , hak untuk memperkerjakan kasim terbatas kepada keluarga kekaisaran dan pangeran dengan peringkat tinggi yang leluhurnya turut berjasa dalam pendirian dinasti. Ada aturan mengenai kuota kasim yang diperbolehkan . Kaisar diperbolehkan memiliki 3000 kasim. Anak-anak kaisar masing-masing diijinkan untuk memiliki 30 kasim. Cucu kaisar diperbolehkan untuk memiliki 10 kasim. Jumlah ini menunjukkan prestise dan kedudukan sosial dikalangan keluarga kekaisaran.
Deskripsi tugas kasim sangat luas dan menyentuh berbagai pekerjaan mulai dari tukang kebun , pengawas , mengatur pertunjukkan seni , furniture , masak –singkatnya mereka mengerjakan apapun didalam istana. Kasim merupakan pembantu sekaligus pelayan kaisar, permaisuri dan selir2nya, yang mana menyiapkan kesenangan dan hiburan bagi mereka. Yang paling bergengsi adalah direktorat seremonial seperti yang pernah diemban oleh kasim Liu Jin. Kasim juga bisa memainkan peran penting dalam militer . Beberapa contohnya adalah Tong Guan [1054-1126 M , Song ] dan Zhenghe [1371-1433M , Ming]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar