Misteri Makam Leluhur Kaisar Jepang di Sakai
Bila
Anda traveling ke Kota Sakai, Jepang, sempatkanlah menengok makam
kaisar atau tumulus. Di sana, Anda akan mendapatkan pengalaman baru
dalam berziarah, sekaligus juga merasakan misteri yang menyelimutinya.
Tumulus adalah area pemakaman kaisar
dan keluarganya yang tersebar di seluruh Jepang. Area pemakaman itu ada
yang berbentuk menyerupai lubang kunci atau bulat. Khusus untuk kaisar,
biasanya berbentuk seperti lubang kunci yang bermakna simbol kekuasaan.
Di Sakai, Anda bisa melihat Tumulus
teTbesar yang ada di Jepang. Luasnya bisa mencapai ratusan hektare. Area
pemakaman itu terdiri dari daratan yang bulat di bagian atas, lalu
berbentuk persegi di bagian bawah. Sekelilingnya adalah sungai yang
berfungsi sebagai pelindung dari musuh. Di luar sungai, terdapat
pepohonan yang mengelilingi area pemakaman.
"Sungai itu dulunya adalah galian
yang dibangun untuk pelindung. Seiring dengan waktu, muncullah air itu
dan menjadi sungai," kata Kurahashi, seorang kurator di museum Sakai,
kepada detikTravel dan peserta ASEAN Weekly Committe Sakai.
Tumulus di Sakai diisi oleh Kaisar
Nintoku yang berkuasa sekitar tahun 313. Dia adalah kaisar ke-16 Jepang.
Sekadar informasi, Kaisar Akihito yang saat ini berkuasa adalah kaisar
ke-125.
"Satu Tumulus biasanya hanya untuk satu kaisar. Keluarganya akan dibuatkan Tumulus baru," lanjut Kurahashi.
Rencananya, Tumulus di Sakai akan
diajukan ke PBB sebagai situs warisan dunia yang harus dilindungi.
Pengakuan ini penting bagi rakyat Jepang karena menyangkut simbol
kekaisaran mereka.
Saat berkunjung Tumulus di Sakai,
banyak aturan yang harus dipatuhi. Namun yang paling utama adalah para
turis hanya bisa berada di gerbang Tumulus, tak ada yang bisa
menyeberang sungai dan masuk ke area pemakaman. Bahkan kaisar sekalipun.
"Semua orang tidak boleh masuk, bahkan kaisar sekali pun," cerita Hisanori Kato, pemandu rombongan.
"Silakan saja kalau mau ditangkap kalau menyeberang," sambungnya.
Bahkan saat kejadian gempa dan
tsunami dahsyat yang melanda Jepang tahun lalu, bangunan makam di area
Tumulus diyakini mengalami kerusakan. Namun tak ada yang berani
merenovasinya karena takut dengan titah leluhur mereka.
"Tak ada yang tahu apa yang terjadi
kalau ada yang menyeberang, karena belum pernah ada satu pun yang masuk
ke sana," tambah Kato.
Apa yang berada di dalam area Tumulus bakal terus menjadi misteri. Termasuk bagi wisatawan dan warga Jepang sendiri.